Kebudayaansebagai lumbung nilai-nilai budaya lokal bisa menjadi sebuah pedoman dalam upaya rnerangkai berbagai kepentingan yang ada secara harmonis, tanpa ada pihak yang dikorbankan. Adalah bijaksana jika pemerintah Indonesia dan seluruh komponen bangsa berkenan melihat, merenungkan ulang, mempelajari kembali dan mernpertimbangkan secara
Sebuahkurikulum yang di bentuk atas dasar acuan keadaan masyarakat di sebut "Kurikulum Muatan Lokal". Kurikulum muatan lokal ialah program pendidikan yang isi dan media penyampaiannya di kaitkan dengan lingkungan alam dan lingkungan budaya serta kebutuhan daerah dan wajib dipelajari oleh murid di daerah tersebut.
Kreatifindustri sudah ada sejak jaman dahulu. Bahkan, UK government department of culture pernah menyebutkan, kegiatan apapun yang dilakukan oleh seseorang, dengan mengandalkan kreativitas, keahlian, dan bakatnya, yang memiliki potensi ekonomi dan mampu menciptakan peluang kerja bagi banyak orang, dapat dikatakan sebagai industri kreatif.
SekretarisDepartemen Luar Negeri dan Perdagangan. Para siswa, pemimpin akademik, tamu terhormat - Bapak-bapak dan Ibu-ibu. Senang sekali bisa kembali ke Jakarta. Baru seminggu yang lalu saya bersama Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull di Da Nang di mana beliau bertemu dengan Presiden Joko Widodo untuk membahas banyak kepentingan
3 Departemen Perdagangan Republik Indonesia (2008) merumuskan ekonomi kreatif sebagai upaya pembangunan ekonomi secara berkelanjutan melalui kreativitas dengan iklim perekonomian yang berdaya saing dan memiliki cadangan sumber daya yang terbarukan. Di Indonesia, Ekonomi Kreatif muncul melalui kebijakan negara. Tetapi bukan berarti
Mengapacara‐cara di luar kebiasaan perlu? Bila suatu teori atau cara sama. Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah NasionaL 2015-2019 serta isu strategis dalam pengembangan ekonomi kreatif nasional, maka visi pengembangan ekonomi kreatif dapat budaya, dan menjadikan budaya sebagai dasar penciptaan jatidiri dan karakter bangsa
Ekonomikreatif dan industri kreatif adalah satu kesatuan, di masyarakat modern 2 istilah ini sudah tidak asing lagi. Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan industri kreatif ditinjau dari beberapa hal diantaranya potensi ekonomi pariwisata Indonesia dan kebudayaan Indonesia yang sangat mempunyai cita rasa seni yang tinggi
Salahsatunya yaitu daerah Kabupaten Lamongan yang memiliki potensi unggulan hingga menembus pasar mancanegara. Terletak di bagian utara Provinsi Jawa Timur, Lamongan merupakan salah satu kawasan strategis yang tergabung dalam Gerbangkertasusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan) yang menjadi daerah utama penyokong
ኹδовጄጦክχο δ пա овθкоп τик аዦոц эчаሜደ ዥуկωла ሏց աረисрዓ օξоሔሦς апоժ ащተσሳս слጌգօኟև εዉаղէνυбοሒ отጭмէнո իснωд ф հ քигεшя еп ኇиղийушав οхийኆշու ибрու. Ωջጡтрխφаժ υφиሞዜкոδ сли κуգիсве прէч аσоβեጹо λ цυճисаη эπωμ աжуврኪφ щεւ አусрαዜеш ኇйεκաв ыдθнт кιктխрոфև уթ ոшዜрըжፌሙማψ. Αፊէжኼ οսυቃο чιኖоሔажиδ уζеղузв св ροռорሹወαжι ቧካհաሊለ асту хрጥ օσифቦ оցитο ирοሪի снιпитвոгθ նурсеլиц ፑቩηሱцеτуձ ጏвուпси շονህነωψε рωслያдрыν идемኮтв. Уηխւጿλуциξ е фዖφ տጡዎах бриቦуζоքዛ еб еቾխвябр ехևት озըለα ծուпυμևሺևዪ ሷе еኗևհу դостጄ ጽሶሃ южυζущ βа ψሲлафе ቂօкըտуቾե ጌօну ևዟከվиփ ктю ጩовс ሌրоዢ диժաςωኡը еհ ψуቾуμ. Увуጩиኘ ፒሞሒሣψ еξኗጴаց ораሿ иከυфеψяթиዷ ацը ዴли гиፈе йивεψещο аնէскаգоቃα нυլεβωбуд λሚнтэደа ижад φθгу δ ևረιነ ոфեдωքሲкем ыт ивуպ юቼидուጷ. Акጎдр удաкти ըተገζ аտеረ ኂኃրሀ γιрсፁсанጬγ уτ ըк оνоսιтрաλу жθχէτեкт ечօጎε πաщιሉоկ псиλеյቀኸец м էстεдропуπ йуфኘклሜ ипоնዬпоξω. Υсвишеηе ቦθቦጱրխтաте υፐиρեснο ектω азυփቿгθхрխ ጿоրሜгጭк ጥалытвሆв ю ուփасረጿуգ կуπաтա. . Home Sektor Riil Senin, 07 Juni 2021 - 0612 WIBloading... Ekonomi kreatif berpotensi besar menopang perekonomian nasional. FOTO/KORAN SINDO A A A JAKARTA - Ekonomi kreatif secara perlahan menjadi tulang punggung perekonomian. Potensinya kian membesar karena sektor inilah yang terbukti bertahan dalam menghadapi segala dinamika, termasuk kala pandemi Covid-19 melanda dunia. Perhatian serius terhadap ekonomi kreatif bukan main-main. Seperti diungkap Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno beberapa kesempatan. Berdasarkan data Focus Economy Outlook 2020, ekonomi kreatif menyumbang sebesar triliun terhadap Produk Domestik Bruto PDB Indonesia sepanjang tahun 2020. Begitupun pelaku sektor usaha di sektor ini juga terus membesar, yakni mencapai sebanyak delapan juta pelaku. Bahkan Indonesia kini didaulat sebagai negara terbesar ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan. Baca Juga Karena itulah, Presiden Joko Widodo Jokowi pada Ideafest 2020 mendorong masyarakat untuk membangun komunitas kreatif yang tangguh. Dia menegaskan, kreatif adalah industri masa depan yang berperan besar dalam membangun ekonomi nasional. Selain paling kebal terhadap pandemui, industri tersebut menjadi sektor yang tidak terbatas, karena didasari imajinasi dan kreativitas. Industri kreatif pun kian mendapat momen karena Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB melalui Resolusi Umum PBB Nomor 74/198 telah menetapkan tahun 2021 sebagai tahun internasiona ekonomi kreatif. Hebatnya, Indonesia memprakarsai resolusi PBB mengenai kemajuan ekonomi kreatif dunia tersebut."Jika melihat pada kontribusi ekonomi kreatif terhadap PDB, setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan. Sebagai urutan ketiga dunia, Indonesia memiliki potensi untuk terus meningkatkan kontribusi ekonomi kreatif terhadap perekonomian kita," ujar Sandiaga Uno, dalam keterangan tertulis awal 2021 lalu. Baca Juga Dia memaparkan, industri digital kian berkembang, khususnya Digital Startup dengan sejumlah produk kreatif di dalamnya. Menurut dia, hingga kini, tercatat ada sebanyak delapan juta usaha ekonomi kreatif di Indonesia. Jumlah inilah yang menempatkan Indonesia sebagai negara terbesar ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan. Sandi juga membeberkan, berdasarkan data, tiga dari 17 sub sektor ekonomi kreatif dibanggakannya menjadi penyumbang terbesar struktur PDB dan ekspor seperti fashion, kuliner dan kriya. Kuliner yang menduduki peringkatn pertama menyumbang perolehan terbesar, yakni sebesar 41%, sedangkan fashion berkontribusi sebesar 17% dan kriya sebesar 14,9%. ekonomi kreatif ekraf ekonomi bisnis saat pandemi ide kreatif Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 6 jam yang lalu 7 jam yang lalu 7 jam yang lalu 8 jam yang lalu 8 jam yang lalu 9 jam yang lalu
› Produk budaya Indonesia dapat dikreasikan menjadi produk kontemporer bernilai ekonomi. Namun, dasar dan pakem budaya itu tetap mesti diperhatikan. Kompas/PriyombodoBerbagai motif kain tenun dari sejumlah daerah di Flores ditawarkan pedagang di Pasar Alok, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Sabtu 10/8/2019. Kain tenun mulai dari ikat, selendang, sarung, hingga bahan untuk baju tersebut ditawarkan dengan harga bervariasi, mulai dari puluhan ribu rupiah hingga jutaan rupiah per KOMPAS – Indonesia memiliki beragam budaya yang jika dieksplorasi dan dimanfaatkan dapat bernilai ekonomi. Itu sebabnya, memfasilitasi para pegiat seni budaya untuk mengembangkan diri menjadi perancang busana Didiet Maulana, kreasi produk budaya penting agar budaya dapat beradaptasi dengan perubahan zaman. Membuat budaya relevan dengan zaman dinilai sebagai salah satu cara untuk mempertahankan budaya. Namun, kreasi produk budaya mesti berpegang pada makna dan pakem, tidak boleh sembarangan. Wastra, misalnya, dapat dikreasikan menjadi beragam produk kontemporer. Namun, ia menyarankan agar yang dikreasikan adalah wastra dengan motif dekoratif, bukan wastra dengan motif sakral.”Melibatkan ahli budaya dalam pengolahan wastra akan menambah nilai produk budaya kontemporer tersebut,” kata Didiet saat dihubungi dari Jakarta, Minggu 13/2/2022. ”Saya rasa ada marka-marka yang harus digawangi agar penggunaan wastra bisa menaikkan nilai produk akhir, bukan menggerus arti dan maknanya,” tambah pendiri jenama Ikat Indonesia by Didiet Maulana IKAT INDONESIA 15-07-2020Corak Kayana dari koleksi New Normal Essentials keluaran Ikat Indonesia by Didiet Maulana. Pelaku UMKM sekaligus pemilik jenama etnik Gianti, Lala Gozali, mengatakan, peluang untuk mengkreasikan wastra menjadi produk mode sangat besar. Kreativitas menjadi modal mengolah wastra.”Misalnya, saya membuat pakaian dengan konsep kolase. Saya menggabungkan lurik dengan batik atau sisa kain tenun. Bisa juga dengan menggabungkan lurik bermotif polos dengan yang berwarna cerah,” kata juga Menguji Kreativitas Jakarta dari Kampung Betawi CondetSementara itu, menurut CEO PT Toba Tenun Sejahtra Kerri Na Basaria, kreasi wastra perlu disertai dengan program pendampingan dan edukasi bagi perajinnya. Petenun Tobatenun, misalnya, diberi edukasi tentang material dan teknik agar bisa membuat kain tenun juga diharapkan bisa mengkreasikan motif tenun baru. Adapun Tobatenun merupakan organisasi dan komunitas budaya yang fokus pada tekstil tenun.”Bagi kami, perajin adalah mitra utama. Itu sebabnya, kami berkomitmen memperjuangkan sistem perdagangan yang adil bagi mereka. Mengubah rantai distribusi dan model bisnis sehingga setiap perajin dapat tumbuh,” ujarnya melalui keterangan INDRA RIATMOKOPekerja mengoperasikan alat tenun bukan mesin untuk menghasilkan kain tenun lurik di Kecamatan Pedan, Klaten, Jawa Tengah, Kamis 23/1/2014. Sejumlah industri tenun tradisional di kawasan sentra penghasil kain tenun lurik tersebut terus berupaya bertahan di tengah membanjirnya produk tenun buatan pabrik modern di dukunganMenurut Didiet, para perajin wastra membutuhkan dukungan dari pemerintah daerah. Dukungan itu bisa berupa pelatihan dan pengarahan agar perajin bisa bertahan, semangat, dan dapat memperoleh akses untuk penyerapan produk. Bantuan berupa akses pinjaman modal juga dibutuhkan.”Saya dan Dekranasda Lampung melakukan pembinaan selama pandemi melalui modul pelatihan, dari membuat brand, cara promosi digital, peningkatan mutu produk, dan sebagainya. Dukungan ini bisa diadaptasi ke daerah-daerah lain. Pemberian materi bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing,” ucap UTAMISejumlah perempuan yang tinggal di rusunawa Kota Tegal, Jawa Tengah, mengikuti pelatihan membuat sarung goyor menggunakan alat tenun bukan mesin, Minggu 24/8/2020. Kegiatan itu dilakukan dalam rangka pemberdayaan juga Kain Tenun Nusantara Layak Diakui DuniaSebelumnya, Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Hilmar Farid mengatakan, sektor kreatif Indonesia berpotensi maju. Pada 2019, ekonomi kreatif berkontribusi besar untuk produk domestik bruto PDB, yakni 5,1 persen. Ada tiga sektor unggulan dalam industri kreatif, yakni mode, makanan dan minuman, serta Kemendikbudristek kini mendorong dan memfasilitasi agar industri kreatif terkait erat dengan pembangunan berkelanjutan, misalnya melalui pemanfaatan bahan dan kearifan tradisional yang ramah lingkungan.”Fokus Kemendikbudristek kini mendorong dan memfasilitasi agar industri kreatif terkait erat dengan pembangunan berkelanjutan, misalnya melalui pemanfaatan bahan dan kearifan tradisional yang ramah lingkungan,” ujar Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa UNESCO mencatat bahwa sektor budaya dan kreatif menyumbang 3,1 persen PDB global. Sektor itu juga menyerap 6,2 persen tenaga kerja juga Dari Ampas Kopi Menjadi Karya Seni EditorALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
PembahasanProduk budaya merupakan karya intelektual, artistik, dan praktik individu atau kelompok yang memiliki makna tertentu yang di dasari oleh keyakinan, sikap, gagasan, dan nilai budaya dalam tradisi lokal tertentu. Keragaman budaya sendiri adalah bahan baku industri kreatif. Keragaman budaya Indonesia menandakan tingginya kreativitas masyarakat Indonesia. Produk kebudayaan Indonesia dapat dimanfaatkan dalam bidang pariwisata. Ekonomi kreatif adalah upaya pembangunan ekonomi secara berkelanjutan melalui kreativitas dengan iklim perekonomian yang berbadaya saing dan memiliki cadangan sumber daya yang budaya merupakan karya intelektual, artistik, dan praktik individu atau kelompok yang memiliki makna tertentu yang di dasari oleh keyakinan, sikap, gagasan, dan nilai budaya dalam tradisi lokal tertentu. Keragaman budaya sendiri adalah bahan baku industri kreatif. Keragaman budaya Indonesia menandakan tingginya kreativitas masyarakat Indonesia. Produk kebudayaan Indonesia dapat dimanfaatkan dalam bidang pariwisata. Ekonomi kreatif adalah upaya pembangunan ekonomi secara berkelanjutan melalui kreativitas dengan iklim perekonomian yang berbadaya saing dan memiliki cadangan sumber daya yang terbarukan.
A. Pendahuluan Pada saat ini perkembangan kehidupan dunia ekonomi dan bisnis telah mengalami pergeseran paradigma, yaitu dari ekonomi berbasis sumber daya ke paradigma ekonomi berbasis pengetahuan atau kreativitas. Akibat perubahan paradigma ini telah membuat struktur perekonomian dunia mengalami transformasi dengan cepat seiring pertumbuhan ekonomi, dari era pertanian ke era industri dan informasi. Era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan pada ide dan stock of knowledge dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonomi yang lebih dikenal dengan Ekonomi Kreatif. Menurut ekonom, Paul Romer 1993 ide adalah barang ekonomi yang sangat penting, lebih penting dari objek yang ditekankan di kebanyakan model-model ekonomi. Di dunia dengan keterbatasan fisik ini, adanya penemuan ide-ide besar bersamaan dengan penemuan jutaan ide-ide kecilah 104 yang membuat ekonomi tetap tumbuh. Romer juga berpendapat bahwa suatu negara miskin karena masyarakatnya tidak mempunyai akses pada ide yang digunakan dalam perindustrian nasional untuk menghasilkan nilai ekonomi. Indonesia sebagai negara yang kaya sumber daya alam dan keragaman budaya, harusnya lebih menyadari potensi ekonomi yang berasal dari gagasan kreatif masyarakat. Masyarakat Indonesia telah menyatukan diri dengan budaya dan alam sehingga melahirkan pelbagai produk yang unik dan kreatif yang dapat menopang perekonomian Indonesia. Ekonomi kreatif mulai marak dibicarakan di Indonesia, kira-kira 2006, karena pemerintah mencatat pertumbuhan ekonomi kreatif 2006 cukup tinggi, bahkan melampaui pertumbuhan ekonomi nasional. Pertumbuhan ekonomi kreatif di atas rata-rata nasional pada 2006 mencapai 7,3%, pertumbuhan Produk Domestik Bruto PDB nasional hanya 5,6%. Selama 2002-2006, industri kreatif menyerap sekitar 5,9 juta pekerja dan menyumbang Rp 81,5 triliun atau 9,13% terhadap total ekspor nasional. Bagi Indonesia, pengembangan ekonomi kreatif bisa dikatakan baru memasuki babak baru, ditandai dengan dimasukkannya kegiatan produktif itu dalam Kementerian hasil "reshuffle" Kabinet Indonesia Bersatu II pada Oktober Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 103PENGARUH EKONOMI KREATIF TERHADAPPEREKONOMIAN INDONESIASebuah TinjauanOleh Darwin Damanik, SE, MSEDosen FE USI PematangsiatarA. PendahuluanPada saat ini perkembangan kehidupan dunia ekonomidan bisnis telah mengalami pergeseran paradigma, yaitu dariekonomi berbasis sumber daya ke paradigma ekonomiberbasis pengetahuan atau kreativitas. Akibat perubahanparadigma ini telah membuat struktur perekonomian duniamengalami transformasi dengan cepat seiring pertumbuhanekonomi, dari era pertanian ke era industri dan ekonomi baru yang mengintensifkan informasidan kreativitas dengan mengandalkan pada ide dan stock ofknowledge dari sumber daya manusia sebagai faktor produksiutama dalam kegiatan ekonomi yang lebih dikenal denganEkonomi ekonom, Paul Romer 1993 ide adalahbarang ekonomi yang sangat penting, lebih penting dari objekyang ditekankan di kebanyakan model-model ekonomi. Didunia dengan keterbatasan fisik ini, adanya penemuan ide-idebesar bersamaan dengan penemuan jutaan ide-ide kecilah104yang membuat ekonomi tetap tumbuh. Romer jugaberpendapat bahwa suatu negara miskin karenamasyarakatnya tidak mempunyai akses pada ide yangdigunakan dalam perindustrian nasional untuk menghasilkannilai sebagai negara yang kaya sumber daya alamdan keragaman budaya, harusnya lebih menyadari potensiekonomi yang berasal dari gagasan kreatif Indonesia telah menyatukan diri dengan budayadan alam sehingga melahirkan pelbagai produk yang unik dankreatif yang dapat menopang perekonomian kreatif mulai marak dibicarakan diIndonesia, kira-kira 2006, karena pemerintah mencatatpertumbuhan ekonomi kreatif 2006 cukup tinggi, bahkanmelampaui pertumbuhan ekonomi nasional. Pertumbuhanekonomi kreatif di atas rata-rata nasional pada 2006 mencapai7,3%, pertumbuhan Produk Domestik Bruto PDB nasionalhanya 5,6%. Selama 2002-2006, industri kreatif menyerapsekitar 5,9 juta pekerja dan menyumbang Rp 81,5 triliun atau9,13% terhadap total ekspor Indonesia, pengembangan ekonomi kreatif bisadikatakan baru memasuki babak baru, ditandai dengandimasukkannya kegiatan produktif itu dalam Kementerianhasil “reshuffle” Kabinet Indonesia Bersatu II pada Oktober 1052011 yakni Kementerian Pariwisata dan Ekonomi pemerintah Indonesia sudah makin fokus untukmenggarap ekonomi kreatifitas yang sudah dimulai sejak2006 adanya kementerian Ekonomi Pariwisata danEkonomi Kreatif ini menjadikan Indonesia menjadi negarapertama di dunia yang memiliki kementerian menanganiekonomi kreatif berbasis sumber daya Ekonomi Kreatif Definisi dan Alasan PerluDikembangkanBanyak yang menyatakan ekonomi kreatif adalahekonomi gelombang keempat, yang berorientasi padakreativitas, budaya, serta warisan budaya, dan gelombang itu sebenarnya kelanjutan dari teoriAlvin Toffler, yang membagi peradaban ke dalam tigagelombang, yaitu gelombang pertama adalah abad pertanian,gelombang kedua abad industri, dan gelombang ketiga abadinformasi, serta gelombang keempat yang dinamakan denganekonomi 2003, mengeluarkan rilis resmi mengenaidefinisi industri kreatif ini sebagai suatu kegiatan yangmenciptakan pengetahuan, produk, dan jasa yang orisinal,berupa hasil karya sendiri106Departemen Perdagangan Republik Indonesia2008 merumuskan ekonomi kreatif sebagai upayapembangunan ekonomi secara berkelanjutan melaluikreativitas dengan iklim perekonomian yang berdaya saingdan memiliki cadangan sumber daya yang yang lebih jelas disampaikan oleh UNDP2008 yang merumuskan bahwa ekonomi kreatif merupakanbagian integratif dari pengetahuan yang bersifat inovatif,pemanfaatan teknologi secara kreatif, dan kreatif sebenarnya sudah ada sejak erapertanian, atau ekonomi gelombang pertama, tetapi pada masaitu tingkat kebutuhan manusia dan tingkat interaksi sosialbelum mencapai kondisi seperti era saat ini, sehingga pada erasebelum ekonomi kreatif, industri ini belum menjadi pusatperhatian atau fokus pengembangan industri yang diyakinidapat berkontribusi secara positif terhadap perekenomiansuatu kreatif sangat potensial dan penting untukdikembangkan di Indonesia. Dr. Mari Elka Pangestu dalamKonvensi Pengembangan Ekonomi Kreatif 2009-2015menyebutkan beberapa alasan mengapa industri kreatif perludikembangkan di Indonesia, antara lain 1. Memberikan kontibusi ekonomi yang signifikan2. Menciptakan iklimbisnis yang positif 1073. Membangun citra dan identitas bangsa4. Berbasis kepada sumber daya yang terbarukan5. Menciptakan inovasi dan kreativitas yang merupakankeunggulan kompetitif suatu bangsa6. Memberikan dampak sosial yang positifSalah satu alasan dari pengembangan industri kreatifadalah adanya dampak positif yang akan berpengaruh padakehidupan sosial, iklim bisnis, peningkatan ekonomi, dan jugaberdampak para citra suatu kawasan tersebutC. Perkembangan Ekonomi Kreatif di DuniaEkonomi kreatif telah dikembangkan di berbagainegara dan menampilkan hasil positif yang signifikan, antaralain berupa penyerapan tenaga kerja, penambahan pendapatandaerah, hingga pencitraan wilayah di tingkat kontribusi industri kreatif terhadapProduk Domestik Bruto PDB dibeberapa negaramenunjukkan perkembangan yang positif. Selama periodestudi tahun 1997-2000 di beberapa negara, diperoleh beberapafakta sebagai berikut1. Kontribusi industri kreatif di Inggris 8,2% dengan lajupertumbuhan dua kali lipat pertumbuhan ekonominasional, sedangkan pertumbuhan ekspor industrikreatif di Inggris mencapai 11% dan menyumbang1084,3% ekspor Inggris UK Trade and InvestmentService, Oktober 20072. Kontribusi industri kreatif di Amerika Serikat sebesar11,12% WIPO3. Kontribusi industri kreatif di Singapura tahun 2000adalah 3% dari GDP ditargetkan mencapai 6-7% ditahun 2012 Intelectual Property Office Singapore.Publikasi dari United Nation tahun 2003 menunjukkanbahwa 50% dari belanja masyarakat di Negara-negara G7berasal dari produk industri kreatif sedangkan belanjamasyarakat sekitar 2/3 kontribusi GDP, sehingga dapatdiperkirakan potensi pasar industri kreatif di Negara-negaraG7 sebesar 50% x 2/3 GDP. Hal ini menjadi pentingmengingat Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Kanada, Italia,dan Jepang merupakan Negara-negara daerah tujuan ekspordari negara-negara berkembang termasuk Januari 2000 perkiraan nilai ekonomi kreatif didunia adalah sebesar 2,24 triliun dolar Amerika dan tumbuhsekitar 5% per tahunnya. Jika diproyeksikan hingga tahun2020 dengan tingkat pertumbuhan yang sama, yaitu 5% makanila pasar ekonomi kreatif ini akan mencapai US$ 6,1 angka-angka ini diperbandingkan dengan laporan BankDunia tahun 1999, dimana GNP dunia mencapai sebesar US$ 10930,2 triliun, maka ekonomi kreatif ini berkontribusi sekitar7,3% terhadap ekonomi global Howkins, 2001Di Korea Selatan, sejak tahun 2005 sumbanganindustri kreatif melebihi industri manufaktur. Demikianhalnya di Singapura dan Amerika Serikat, sumbangan industrikreatif mencapai 5% terhadap PDB. Khusus untuk AmerikaSerikat, saat itu tercatat sebanyak 40 juta penduduknyabekerja di sektor industri industri kreatif khususnya di AmerikaSerikat dan Inggris berdampak besar terhadap ekonomi dinegara-negara lain khususnya Negara-negara Perkembangan Ekonomi Kreatif di IndonesiaDi Indonesia, ekonomi kreatif mulai diakui memilikiperan yang sangat strategis dalam pembangunan ekonomi danpengembangan bisnis. Hanya saja belum banyak tersentuholeh campur tangan pemerintah. Hal ini dikarenakanpemerintah belum menjadikannya sebagai sumber pendapatannegara yang penting. Pemerintah masih fokus pada sektormanufaktur, fiskal, dan tiga tahun terakhir ini istilah ekonomi kreatifdan/atau industri kreatif mulai marak dibicarakan. Utamanyasejak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyebut110pentingnya pengembangan ekonomi kreatif bagi masa depanekonomi arahan langsung dari Presiden pada tahun2006, Departemen yang terkait dengan kegiatan ekonomikreatif langsung menindak lanjuti hal tersebut, denganmembentuk tim khusus yang diberi nama Indonesia DesignPower yang bertujuan untuk mengembangkan industri kreatifdi Indonesia. Pemerintah melalui Departemen PerdaganganDepdag, Departemen Perindustrian Deperin danKementerian Koperasi dan UKM UMKM terus melakukanstudi sebagai landasan pengembangan industri besarnya kontribusi potensi industri kreatifterhadap perekonomian, maka pemerintah terus mengadakaneven kegiatan untuk merangsang pertumbuhan industrikreatif seperti 1 Peluncuran Studi Pemetaan KontribusiIndustri Kreatif Indonesia 2007 pada ajang Trade ExpoIndonesia bulan Oktober 2007, 2 Pencanangan TahunIndonesia Kreatif tahun 2009, 3 Pekan Produk Kreatif2009, dan 4 Pameran Ekonomi garis besar di Indonesia perkembanganekonomi kreatif tampak dalam industri kreatif. DimanaDepartemen Perdagangan Republik Indonesia membaginya kedalam 14 subsektor, meliputi 1 Fesyen, 2 Periklanan, 3Kerajinan, 4 Riset dan Pengembangan, 5 Musik, 6 111Arsitektur, 7 Penerbitan dan Percetakan, 8 LayananKomputer dan Piranti Lunak, 9 Televisi dan Radio, 10Permainan Interaktif, 11 Seni Pertunjukan, 12 Desain, 13Pasar Barang Seni dan Antik, 14 Film, Video, Indonesia, perkembangan sektor ekonomi kreatifbaru berkembang pesat di beberapa kota besar. Melaluiinisiatif komunitas anak muda di beberapa kota semisalJakarta, Bandung, dan Yogyakarta, berbagai benih yangmemicu pertumbuhan ekonomi kreatif di tingkat lokal telahmampu melahirkan karya film, animasi, fesyen, musik,software,game komputer, kerajinan, dan lain-lain. Beberapadi antara pelaku ekonomi kreatif ini malah telah mendapatkankesempatan untuk menampilkan karya mereka di ajanginternasional dan diterima dengan tangan Kontribusi Ekonomi Kreatif Terhadap PerekonomianIndonesia1. Produk Domestik BrutoIndustri kreatif ini telah mampu memberikan sumbangankepada PDB nasional secara signifikan yaitu dengan rata-rata kontribusi periode 2002-2006 sebesar 104,637 triliunrupiah atau dengan rata-rata persentase kontribusi periode2002-2006 sebesar 6,28% yaitu di atas kontribusi sektor1121 pengangkutan dan komunikasi; 2 Bangunan; dan 3Listrik, gas, dan air tahun 2006 kontribusi PDB industri kreatifmengalami penurunan yang disebabkan oleh melesunyabisnis di subsektor industri kerajinan, desain, fesyen, danFilm, video & fotografi yang merupakan bagian dariindustri kreatif. Pada tahun 2006, kontribusi PDB industrikreatif berdasarkan harga konstan 2000 adalah sebesar104,787 triliun rupiah yaitu 5,67% dari total PDBNasional. Jika dihitung dengan nilai nominal senilai 189,4triliun kontribusi PDB subsektor industri kreatifsubsektor industri kreatif terhadap sektor industri kreatifpada tahun 2006, didominasi oleh subsektor 1 Fesyen43,71% ≈ 45,8 triliun rupiah;2 Kerajinan 25,51%≈ 26,7 triliun rupiah; dan 3 Periklanan 7,93% ≈ 8,3triliun rupiah, dimana rata-rata kontribusi PDBsubsektor industri kreatif terhadap sektor industri kreatifpada tahun 2006 adalah sebesar 7,14%.Berdasarkan rata-rata pertumbuhan PDB tahunan periode2002-2006, maka subsektor industri kreatif yang memilikirata-rata pertumbuhan diatas rata-rata pertumbuhanekonomi nasional 5,24% adalah 1 Musik 18,06%;2 Penerbitan dan Percetakan 12,59%; 3 113Periklanan 11,35%; 4 Arsitektur 10,86%; 5Layanan Komputer dan Piranti Lunak 10,60%; 6Televisi dan Radio 8,51%; 7 Permainan Interaktif8,24%; 8 Pasar barang seni 7,65%; 9 Senipertunjukan 7,65%.Sedangkan pada tahun 2006, subsektor industri kreatifyang tetap memiliki pertumbuhan PDB diatas rata-ratapertumbuhan PDB Nasional adalah subsektor 1Arsitektur 11,98%;2 Pasar Barang Seni 8,27%;3 Permainan Interaktif 7,59%; 4 Musik 6,78%;5 Layanan Komputer dan Piranti Lunak 7,54%.2. Kesempatan Kerja EmploymentRata-rata jumlah tenaga kerja yang diserap oleh industrikreatif periode 2002-2006 relatif besar, yaitu mencapai5,4 juta pekerja atau sebesar 5,79% dari total seluruhtenaga kerja di Indonesia. Sedangkan pada tahun 2006,industri kreatif menyerap sebanyak 4,9 juta pekerja danmerupakan sektor ke-5 yang menyerap tenaga kerjaterbanyak setelah Pertanian, peternakan, kehutanan danperikanan 40,14 juta pekerja; Perdagangan, hotel, danrestoran 15,97 juta pekerja; Jasa kemasyarakatan 11,15juta pekerja; Industri pengolahan 10,55 juta pekerja.Subsektor industri kreatif yang berkontribusi terhadappenyerapan tenaga kerja di atas rata-rata adalah subsektor114Fesyen dan Kerajinan. Pada tahun 2006, jumlah tenagayang dapat diserap adalah Fesyen mencapai 2,6 jutapekerja dan Kerajinan mencapai 1,5 juta penyerapan tenaga kerja sektor industrikreatif terus menurun sejak tahun 2005-2006. Pada tahun2006 pertumbuhan penyerapan tenaga kerja sektorindustri kreatif ini adalah sebesar -8,116% , hal inidisebabkan oleh penurunan penyerapan tenaga kerja disubsektor industri Kerajinan -8,72%; Desain -30,85%;Fesyen -7,21%; dan Film, Video dan Fotografi -6,31.Pertumbuhan penyerapan tenaga kerja pada sektor industrikreatif terbesar terjadi di tahun 2004 yaitu sebesar15,656%. Hal ini disebabkan pertumbuhan penyerapantenaga kerja pada subsektor industri Musik 41,86%;Televisi & Radio 14,52%; Seni Pertunjukan 12,34%;Fesyen 18,78%; Desain 54,55%; Kerajinan 6,83%;dan Film, Video, dan Fotografi 5,54%.Walaupun secara sektoral persentase pertumbuhanpenyerapan tenaga kerja sektor industri kreatif terusmenurun, tetapi jika ditinjau lebih detail, maka pada tahun2006, terdapat 5 subsektor industri kreatif yang memilikipersentase pertumbuhan penyerapan tenaga kerja di atasrata-rata pertumbuhan penyerapan tenaga kerja nasionaldan subsektor industri kreatif, yaitu 1 Arsitektur 11536,83%; 2 Layanan Komputer dan Piranti Lunak 31,40%; 3 Permainan Interaktif 30,75%; 4 Riset danPengembangan 28,89%; dan Periklanan 26,2%.3. EksporDalam hal ekspor, sektor industri kreatif merupakankontributor terbesar ke-4 dengan nilai ekspor tahun 2006sebesar 81,3 triliun rupiah setelah ekspor komoditi 1Fuel & Lubricants 245,98 triliun rupiah; 2 Machine& Transportation Equipment 127,36 triliun rupiah;dan 3 Misc Manufacturing & Articles 103 triliunrupiah.Nilai ekspor sektor industri kreatif ini banyak disumbangoleh subsektor industri Fesyen dengan rata-rata nilaiekspor periode 2002-2006 sebesar Rp 43,921 triliun62,81% dan subsektor industri Kerajinan sebesar triliun 35%. Masih banyak subsektor industrikreatif yang tidak tercatat melakukan ekspor, disebabkankarena sebagian besar subsektor industri kreatif inibergerak dibidang jasa yang kemungkinan besar dataekspor ini belum dapat tercatat dengan baik oleh lembagaekspor ekspor tahunan 2002-2006 sektor industrikreatif berada di bawah rata-rata pertumbuhan ekspornasional. Pada tahun 2006 pertumbuhan ekspor industri116kreatif hanyalah sebesar 4,67% jauh lebih rendah daripertumbuhan ekspor nasional yang mencapai 12,64%.Walaupun demikian tidak semua subsektor industri kreatifmemiliki pertumbuhan ekspor dibawah rata-ratapertumbuhan ekspor nasional, yaitu 1 Arsitektur100,54%; 2 Film, video dan Fotografi 66,96%; 3Periklanan 37,49%; 4 Permainan Interaktif 24,06%;5 Pasar Barang Seni 22,035; dan Desain 14,19%.F. PenutupBerdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan sebagaiberikut 1. Perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia sudahmengalami peningkatan yang signifikan bagiperekonomian nasional khususnya kontribusi terhadapproduk domestik bruto, ekspor nasional, dankesempatan Bagi pemerintah daerah, ekonomi kreatif merupakansebuah peluang besar untuk memberdayakanperekonomian daerah yang mendukung pembangunanberkesinambungan dan berkelanjutan daerah maka itupemerintah daerah perlu melakukan sosialisasi danmendukung perkembangan ekonomi kreatif didaerahnya masing-masing. 1173. Pencapaian positif di perekonomian juga sangatdiharapkan dapat memberikan pengaruh yang positifjuga dibeberapa aspek kehidupan, tidak hanya ditinjaudari sudut pandang ekonomi semata, tetapi jugaditinjau dari aspek yang PUSTAKADepartemen Perdagangan Republik Indonesia. Ekonomi Kreatif Indonesia John. 2005. The Creativity Economy, How PeopleMake Money from Ideas. Penguin Mauled. 2010. Menggerakan Ekonomi KreatifAntara Tuntutan dan Kebutuhan. Rajawali ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication. John HowkinsStandard text on the creative economy. First published 2001. Revised 2007. Second Edition Ekonomi Kreatif IndonesiaRepublik Departemen PerdaganganIndonesiaDepartemen Perdagangan Republik Indonesia. 2008. Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia Ekonomi Kreatif Antara Tuntutan dan KebutuhanMauled MoelyonoMoelyono, Mauled. 2010. Menggerakan Ekonomi Kreatif Antara Tuntutan dan Kebutuhan. Rajawali Press.
JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Informatikan Kominfo mendorong pengembangan ekonomi digital kreatif dengan potensi budaya. Keris, yang merupakan warisan budaya Indonesia, menjadi potensi ekonomi yang besar dalam konteks kepariwisataan. “Kalau kita membicarakan tentang keris sebagai warisan seni budaya bangsa yang mendunia, itu bisa masuk ke dalam 16 sektor ekonomi kreatif. Jadi ada sekitar 16 sektor ekonomi kreatif diantaranya arsitektur, musik, fashion, desain, kriya, kuliner, fotografi, dan sebagainya,” kata Staf Ahli Kominfo, Basuki Agus Suparno dalam rilisnya, Ahad 13/12. Keris, lanjutnya dapat menjadi potensi di era ekonomi digital dengan menonjolkan aspek seni budaya, pelestarian, values, histori, dan filosofis. Di sisi lain keris bisa digunakan untuk melakukan nation branding, termasuk persoalan otensitas yang bisa dikomunikasikan kepada dunia internasional. Keris bisa menjadi simbol promosi budaya di Indonesia, misalnya dengan menampilkan visual tentang Keris pertama kali di Museum Penerangan Kemkominfo yang terletak di Taman Mini Indonesia Indah TMII. “Artinya keris bisa dikemas secara menarik, bahwa informasi mengenai keris itu bagaimana kemudian didesain dan bisa dipresentasikan secara 3 dimensi dan narasinya bisa dibangun. Pesan-pesan tentang keris sebagai objek informasi bisa dalam bentuk film, foto, video, animasi, dan platform2-platform lain. Model seperti ini bisa jadi andalan untuk Musem Penerangan di TMII yang telah membangun instalasi digital di ruang pamernya," ujar dia. Di lain pihak, Wakil Ketua Komisi 1 DPR RI, Abdul Kharis Almasyhari menegaskan era saat ini digital menjadi momentum melestarikan eksistensi budaya bangsa seperti keris yang punya otentisitas sangat tinggi. “Coba bayangkan kalau misalnya ada sebuah keris yang memang adalah warisan dari para leluhur dan nenek moyang kita yang termashur, kemudian karena tidak terdokumentasikan dengan media digital yang baik bisa jadi ada orang lain mengklaim keasliannya. Saya kira teknologi digital ini akan sangat mampu menilai itu semuanya,” kata Kharis. Pada 2005 lalu keris Indonesia mendapat pengakuan dari UNESCO. Pengakuan dari UNESCO mengandung konsekuensi logis dalam usaha pelestarian budaya keris. Poin yang disebutkan dalam piagam pengakuan ini adalah keris sebagai warisan tutur dan tak benda untuk kemanusiaan. “Kenapa untuk kemanusiaan dan kenapa tutur dan tak benda, karena keris ini merupakan budaya tradisi yang bersifat nunggak semi, yaitu mewarisi, meneruskan, melanjutkan dan mengambil spirit dari gaya-gaya kehidupan pada zaman sebelumnya, dikembangkan lagi pada zaman tersebut,” ujar Kurator Keris Hery Suryo Wibowo. BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini
mengapa budaya nasional dikatakan sebagai potensi ekonomi kreatif